Hari AIDS Se-dunia

Seperti biasa momen-momen seperti hari ini biasanya dimanfaatkan oleh teman-teman aktifis yang peduli AIDS untuk melakukan kampanye tentang bahaya dan pencegahan penularan penyakit yang sampai sekarang belum ada penangkalnya ini. Beragam kegiatan mulai dari sekedar aksi damai di jalan sambil mebagi-bagikan bunga dan artikel sampai kegiatan yang agak berat seperti seminar diadakan. Tujuannya tentu saja untuk membangun kesadaran masyarakat tentang bahaya HIV dan AIDS dan yang tak kalah penting adalah membangun kesadaran bahwa penderita HIV/AIDS tidak perlu dijauhi dan dikucilkan.
Kebetulan pagi ini ketika hendak masuk ke kampus, di depan pintu gerbang saat membayar parkir ada beberapa teman-teman aktivis kampus mengenakan pakaian putih dan pita merah membagi-bagikan selebaran berisi puisi (mudah-mudahan ini memang puisi). Hal itulah yang menjadi inspirasi melakukan posting ini. Sayang sekali tahun ini saya tidak bisa ikut aksi bersama teman-teman kampus yang lain. Bukan karena tidak mau tapi karena memang kekurangan informasi, kalau ada yang mengajak untuk turun ke jalan tentu saja saya tidak akan menolak.
Btw dibawah ini isi dari puisi di kertas foto kopian yang saya dapatkan.


Penderita AIDS
ada yang menangis bergelapan
sendiri, kesedihan dan kesakitan
dan niat bunuh diri berlintasan!
di depan kaca, berkaca, mengaca
bayang-bayang, menepuk-nepuk pipi
gugur rambut
mengelupas
kulit
memunguti lagi
memori ketika diri
terhina tercaci
hidup pada waktu dipinjamkan
tersuruk di balik kutuk penyakit
bila sahabat dekat menjauh jarak
saat itu kau temukan alasan
kenapa hidup mesti dipertahankan

Sayang tidak disebutkan siapa penulis puisi ini dan sangat sayang juga saya tidak punya kamera yang bisa saya gunakan untuk mengabadikan momen 1 Desember di depan kampus saya tercinta.
Site : http://info-narkotika.blogspot.com