HERPES ZOSTER

Herpes zoster adalah radang kulit akut yang bersifat khas seperti gerombolan vesikel unilateral, sesuai dengan dermatomanya (persyarafannya).

Herpes zoster adalah sutau infeksi yang dialami oleh sesorang yang tidak mempunyai kekebalan terhadap varicella (misalnya seseorang yang sebelumnya tidak terinfeksi oleh varicella dalam bentuk cacar air).

2. ETIOLOGI

Penyebab dari Herpes Zoster ini secara umum adalah Virus Varicella zoster. Varicella zoster adalah agens virus penyebab dari cacar air dan herpes zoster. Setelah sembuh dari cacar air, virus Varicella tetap ada dalam tubuh dalam tahap laten seumur hidup. Sebagai virus laten, Varicella tidak akan menunjukkan gejala apapun, tetapi potensial untuk aktif kembali. Pada tahap reaktivitas, Varicella muncul sebagai Herpes zoster yang sering disebut sebagai shingles.

3. MANIFESTASI KLINIS

Adapun manifestasi klinis yang sering terjadi pada herpes zoster adalah sebagai berikut:

a. Adanya erupsi yang terlokalisasi hampir selalu unilateral dan terbatas pada daerah kulit yang diinervasi oleh salah satu ganglion syaraf sensorik.

b. Gejala-gejala prodormalnya adalah:

o Rasa sakit (nyeri otot) pada daerah yang terkena.

o Erupsi dimulai dengan adanya macula.

o Papula yang erimatous berubah menjadi vesikel yang menggerombol dalam waktu 12 – 24 jam kemudian berubah menjadi pustule pada hari ke tiga, kemudian kering menjadi krusta pada hari ke 7-10, dan akhirnya krusta menetap dalam waktu 2-3 minggu.

4. MACAM-MACAM HERPES ZOSTER

a. Herpes zoster generalisata

Adalah herpes yang unilateral dan segmental ditambah dengan penyebaran secara generalisata berupa vesikel soliter dan terdapat umbilikasi.

b. Herpes zoster oftalmikus

Adalah herpes zoster yang didalamnya terjadi infeksi cabang pertama nervus trigeminus yang menimbulkan kelainan pada mata serta cabang ke 2 dan ke 3 yang menyebabkan kelainan kulit pada daerah persyarafan.

5. PENATALAKSANAAN

a. Terapi sistemik yang bersifat simtomatik.

Analgetik untuk nyeri, dan jika disertai infeksi sekunder maka diberikan antibiotic.

b. Pengobatan topical yang tergantung pada stadium herpes:

o Pada stadium vesikel diberikan bedah untuk mencegah pecahnya vesikel agar tidak terjadi infeksi sekunder.

o Bila erosive diberikan kompres terbuka.

o Bila terjadi ulserasi maka diberikan salep antibiotic.

6. PEMERIKSAAN PENUNJANG

adapun pemeriksaan penunjang yang sering dilakukan adalah pemeriksaan pada vesikel yang berkelompok di atas eritema unilateral sesuai dengan matoma ganglion posterior.

7. PATOFISIOLOGI

Virus yang menyebabkan herpes zoster ini adalah golongan varicella yang mula-mula adalah penyebab dari cacar air atau varicella yang sudah tidak aktif atau dorman dan kemudian diaktifkan lagi oleh tubuh.

Herpes zoster disebabkan oleh virus herpes yang sama dengan virus penyebab varisella. Herpes zoster atau shingles, biasanya menyerang pasien yang berusia lanjut.

Virus varicella yang dorman atau tidak aktif, akan diaktifkan lagi dan timbul vesikel-vesikel meradang unilateral di sepanjang satu dermatom. Kulit di sekitarnya mengalami edema dan perdarahan. Keadaan ini biasanya didahului atau disertai dengan rasa nyeri hebat dan / atau disertai dengan rasa terbakar.

Meskipun setiap syaraf dapat terkena, tetapi syaraf torakal, lumbal atau kranial agaknya paling sering terserang. Herpes zoster dapat berlangsung selama kurang lebih tiga minggu. Rasa nyeri yang timbul sesudah serangan herpes disebut neuralgie posterpetika dan biasanya berlangsung beberapa bulan, bahkan kadang-kadang sampai beberapa tahun. Neuralgie posterpetika lebih sering dialami pasien yang lanjut usia. Jika herpes zoster menyerang ke seluruh tubuh, paru-paru dan otak maka mungkin akann terjadi suatu kefatalan. Penyebaran ini biasanya tampak pada pasien menderita limfoma atau leukemia. Dengan demikian setiap pasien yang menderita herpes zoster yang tersebar harus dievaluasi kemungkinan adanya factor keganasan.