Ekstasi

Apakah ekstasi itu?
MDMA atau ekstasi, begitu orang mengenalnya, struktur kimia dan efeknya sejenis dengan amfetamin dan bersifat halusinogen. Ekstasi biasanya hadir dalam dalam bentuk tablet berbagai warna dengan desain yang berbeda. Ekstasi juga dapat berupa bubuk atau kapsul. Seperti narkoba lainnya, tidak ada pengawasan terhadap kekuatan dan kebersihan dari zat tersebut. Tidak ada jaminan bahwa sebuah pil ekstasi mengandung MDMA secara keseluruhan, karena zat-zat tersebut sering dicampur dengan zat-zat berbahaya lainnya.
Nama lain: Inex, XTC, Dolphin, Black Heart, Gober, Circle K, dan lain-lain.
Apa saja dampak langsung dari ekstasi?
  • Perasaan senang berlebihan.
  • Perasaan nyaman.
  • Mual-mual.
  • Berkeringat dan dehidrasi.
  • Meningkatkan kedekatan dengan orang lain.
  • Percaya diri dan kurang mampu mengendalikan diri.
  • Suka menggertakkan dan menggesek gigi.
  • Paranoia, kebingungan.
  • Meningkatnya denyut jantung, suhu tubuh dan tekanan darah.
  • Pusing, pingsan atau suka bercanda yang tidak lucu.

Apa saja dampak jangka panjang dari ekstasi?

Hanya sedikit yang mengetahui tentang dampak jangka panjang dari ekstasi, tetapi resiko kerusakan psikologi dan mental sangat tinggi.
Hal-hal di bawah ini adalah hal yang kami ketahui:
  • Ekstasi merusak otak dan mengganggu daya ingat.
  • Ektasi membahayakan otak yang berfungsi untuk pembelajaran dan berpikir cepat.
  • Ada bukti-bukti bahwa ekstasi dapat menyebabkan kerusakan jantung dan hati.
  • Pengguna rutin telah melaporkan bahwa diri mereka mengalami depresi ekstrim dan beberapa kasus gangguan mental.

Bahaya dan Pengaruh lainnya

Ketergantungan
Ada bukti-bukti yang mengatakan bahwa orang-orang dapat mengalami ketergantungan secara psikologis pada ekstasi, dilaporkan juga bahwa mereka sulit untuk berhenti atau mengurangi pemakaian ekstasi.

Hubungan Kelamin dan Penyakit Kelamin Menular (PKM)/Sexually Transmitted Diseases (STS):
Efek dari ekstasi dapat menjerat seseorang dalam perilaku beresiko, atau membawa mereka dalam kondisi tidak kebal terhadap penyakit. Hal ini dapat membawa pada pemerkosaan, hubungan kelamin yang tidak diinginkan, kehamilan dan berbagai penyakit seperti AIDS dan Hepatitis C.

Daya Ingat dan Pembelajaran
Sebuah penelitian telah memberikan bukti langsung bahwa ekstasi menyebabkan kerusakan otak. Ekstasi membahayakan sistem saraf yang menghancurkan serotonin, sebuah zat kimia yang mengatur daya ingat dan fungsi lainnya. Penelitian yang lain menunjukkan bahwa mantan pemakai yang tidak lagi menggunakan ekstasi selama 6 bulan masih terpengaruh, ekstasi menjalankan dampak jangka panjangnya dan kemungkinan tidak dapat diubah.

Kematian
Sudah menjadi rahasia umum bahwa kematian dapat terjadi sebagai akibat dari 3 situasi yang berbeda:
  1. Efek perangsang mengakibatkan serangan jantung dan pendarahan otak.
  2. Kombinasi dari ekstasi yang dilanjutkan dengan pesta dansa menaikkan suhu tubuh dengan cepat sampai ke tahap berbahaya. Karena ekstasi sering diminum di klub malam dan disko yang panas dan lembab, resiko kematian yang disebabkan oleh demam tinggi dan hipotermia meningkat.
  3. Walaupun tidak langsung disebabkan oleh ekstasi, kematian terjadi ketika seseorang terlalu bersemangat berdansa, terlalu banyak minum air dalam waktu yang terlalu singkat menyebabkan hiponatremia khayalan – sebuah kondisi dimana otak kelebihan cairan.

Mencampur Narkoba
Seperti halnya kebanyakan narkoba, mencampur ekstasi dengan narkoba lain termasuk alkohol, adalah hal yang berbahaya. Telah diketahui bahwa mencampurkan ekstasi dengan amfetamin akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah; mengkonsumsi ekstasi dengan zat halusinogen lain akan menyebabkan gangguan mental yang hebat, dan para pengguna obat-obatan antidepresan yang mengkonsumsi ekstasi akan mengalami reaksi penolakan tubuh.

Hukum dan Narkoba

Memiliki, menggunakan atau menjual amfetamin di Indonesia adalah melanggar hukum dan akan terkena denda yang besar dan atau hukuman berat. Siapa saja yang dituduh dengan tuduhan narkoba akan mendapatkan catatan kriminal. Hal ini dapat membawa masalah lain dalam kehidupan: dari mencari pekerjaan atau membuat visa untuk perjalanan, sampai kesempatan pendidikan baik dalam negeri maupun luar negeri.

Klub Narkoba

Klub narkoba adalah sekumpulan zat, yang bahan paling populernya adalah ekstasi, yang menjadi populer dalam tahun-tahun belakangan ini, khususnya di kalangan anak muda di klub-klub dan diskotek. Obat-obatan ini berbahaya karena hanya sedikit orang yang mengetahui dampak jangka panjangnya. Mereka juga dipromosikan secara agresif oleh para pengedar sebagai obat yang ‘aman dan tidak berbahaya’, dan kesalahpahaman ini telah menjadi hal yang umum bagi kelompok-kelompok pengguna.
Hal buruk yang lain dalam suasana klub narkoba ini adalah penggunaan narkoba selain minuman yang diberikan oleh orang-orang tidak dikenal. Ada beberapa kasus di Indonesia dimana mereka kehilangan kesadaran diri mereka dan bangun beberapa jam kemudian dalam keadaan ling-lung ketika mereka dalam keadaan mabuk.

Tips untuk Bersenang-senang dengan Aman
  1. Selalu minta ditemani oleh teman yang Anda ketahui dan dapat dipercaya ketika sedang bepergian.
  2. Beritahu orang tua Anda atau kerabat lainnya ke mana Anda akan pergi.
  3. Jika Anda harus meninggalkan makanan dan minuman Anda, walaupun hanya sebentar, pastikan teman Anda mengawasi makanan dan minuman tersebut.
  4. Jangan menerima makanan atau minuman dari orang asing. Jika Anda mulai merasa tidak enak badan, carilah pertolongan. Seseorang pasti telah mencampurkan sesuatu dalam minuman Anda.
  5. Suruhlah seorang dalam kelompok Anda untuk mengawasi gerak-gerik setiap orang.
  6. Carilah tempat-tempat yang bebas narkoba.
  7. Jangan pernah menerima tawaran tumpangan dari seseorang yang kelihatan mencurigakan atau yang terlihat sedang mabuk alkohol atau narkoba.

Tips untuk Tetap Bebas Dari Narkoba
  • Buatlah komitmen untuk bebas dari narkoba.
  • Sering ingatkan diri Anda pada komitmen bebas narkoba Anda.
  • Pilihlah kawan Anda dengan hati-hati.
  • Waspadalah terhadap bahaya-bahaya.

Bagaimana mengatakan TIDAK pada narkoba
  • Saya tidak terlibat di dalamnya.
  • Tidak, terima kasih.
  • Orang tua saya tidak akan setuju.
  • Saya tidak punya waktu untuk hal itu.