Bunga Sirsak Dapat Menyembuhkan Kecanduan Narkoba

Pesan pendek dari Lampung masuk ke telepon genggam Ir.Syahril  M. Said,penangkar buah di Bogor pada penghujung tahun silam yang tertulis”setelah minum rebusan dan teh  bunga sirsak, anak saya bebas ketergantungan narkoba.”

Ingatan Syahril melayang pada pertemuanya dengan Irwanudin (bukan nama asli) – pengirim pesan tesebut setahun silam. Kala itu di pameran Flora dan Fauna di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat ,Irwanudin yang hobi mengoleksi tanaman buah mengeluhkan anaknya yang kecanduan narkoba .Syahril saat itu menyarankan kosumsi bunga sirsak untuk terapi.

Coba saja pake bunga sirsak, siapa tahu bisa teratasi,”kata Syahril pada Irwanudin .Syahril Mengetahui bunga sirsak untuk terapi narkoba dari seorang tabib di Ciputat, Jakarta Selatan. Sepulang dari Jakarta ,Irwanudin merebus tiga kuntum bunga sirsak yang berwarna kuning,berbentuk mirip mahkota dan beraroma menyengat dalam dua gelas air ,lalu meminumkanya pada Budi Aslam anak lelakinya (bukan nama sebenarnya).

Budi yang bekerja di sebuah lembaga Negara memang sudah tiga tahun kecanduan narkoba. Karirnya nyaris terancam ketika Budi ketahuan mengomsumsi narkoba. Dengan di bantu keluarganya, Budi lau berusaha menjauhkan dirinya dari benda haram itu.

“Saya tak tega bila melihat dirinya sakaw (merasa nyeri dan kedinginan sehingga gemetar , sementara suhu tubuh di luar panas akibat putus dari narkoba , red).karena itu saya berusaha untuk membantunya ,”kata Irwanudin.

Di saat sakaw, Irwanudin memberi Budi terapi ke obat dokter. Terapi obat dokter itulah yang diganti bunga sirsak. Di saat sakaw, ia mengomsumsi sehari sebanyak dua kali.Namun berikutnya cukup sehari sekali. Belakangan ,bila panen bunga sirsak datang, bunga segar di keringkan menjadi mirip teh. Teh bunga sirsak itulah yang di kosumsi sehari – hari oleh Budi hingga kini.

Dua Terapi
Menurut Sujiwo Pramono ,dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta terapi obat dokter untuk narkoba terbagi dua. Yang pertama mengurangi hingga menghilankan kecanduan.yang kedua, mengobati kelainan atau gangguan kesehatan akibat kosumsi obat terlarang itu Sayang, gabungan terapi obat modern itu kerap terasa mahal oleh keluarga penderita termasuk keluarga Irwan. Banyak yang putus asa melepaskan ketergantungan pada narkoba karena biaya. Lantaran mahal itulah banyak yang beralih pada terapi herbal. “Keluarga pecandu memilih herbal karena murah, bahkan dapat di tanam di pekarangan, ”kata Dr Ferdinand Rabain, Seorang dokter  praktisi  herbal di Jakarta  Pusat.

Serupa dengan terapi modern, terapi herbal pun terbagi dua, yang pertama, efek kecanduan di atasi herbal yang bersifat hipnotik sedative ( memberi efek menenangkan, mengurangi gelisah dan rasa sakit, red) seperti biji pala .Dapat pula herbal yang bersifat  detoksifiksi – alias penghilang racun seperti temulawak
Menurut dr.Yuli Dahlan seorang dokter di pondok cabe, Jakarta selatan, pada kasus ini rebusan segar bunga sirsak dan teh bunga sirsak kering juga memberikan efek hipnotik sedative.

“karena bersifat penenang, bunga sirsak mengurangi kegelisahan pecandu saat sakaw,”katanya. Memang sejak dulu kala masyrakat amazon telah menggunakan rebusan akar, kulit,daun, dan bunga sirsak sebagai penenan.

Beberapa riset melaporkan herbal asal sirsak – bunga, buah ,akar,daun mengandung serotonin reuptake inhibitor (SRI) yang berperan meningkatkan kadar kadar serotonin di luar sel, perubahan kadar serotonin di otak akan mempengaruhi mood seseorang. Sayang, menurut Yuli, belum ada riset mendalam yang melaporkan peran sirsak serta bagian tanaman yang paling efektif untuk mengurangi ketergantungan pecandu narkoba.

Sementara yang kedua mengatasi kerusakan organ akibat narkoba. Itu dapat diatasi dengan herbal yang biasa dipakai mengobati organ tersebut misalnya bila hati yang rusak maka di obati dengan temulawak, sambiloto, atau rebung bambu kuning. berkurangnya daya ingat dibantu dengan mengonsumsi pegagan, tubuh yang kurang semangat di beri gingseng .

“Prinsipnya diagnosa dokter di perlukan untuk mengindentifikasi organ yang sakit atau melemah akibat narkoba. Baru di tentukan jenis terapi herbal yang tepat, ”kata Sujiwo.

Kemauan kuat  
Menurut Iwan Irawan, mantan pecandu narkoba di Bandung, Jawa barat , terapi obat dokter atau herbal untuk mengatasi kecanduan narkoba sifatnya hanya membantu. “Terapi itu hanya membantu agar tubuh yang sudah kecanduan tidak menderita. Kemauan kuat  untuk bebas dari narkoba adalah satu –satunya cara untuk melepas jeratan  obat haram itu jadi keinginan itu harus datang dari sendiri, ” kata Iwan.

Pada praktiknya, menurut Iwan seringkali kemauan untuk melepaskan diri itu tidak stabil alias turun naik. di saat itulah peran keluarga atau orang tersekat sangat penting.“Beri mereka kepercayaan bahwa pada dasarnya diri mereka baik. Lalu beri empati untuk membantu mereka melepaskan diri,”kata Iwan. Contoh nyata dialami Iwan sendiri. Ketika itu lima tahun silam saat ia berniat melepaskan diri dari narkoba, seorang tokoh masyrakat di Bandung, Jawa Barat, mempercayainya memimpin penghijauan kota bersama masyrakat.

“Saya merasa menjadi pribadi yang beharga. Terapi herbal atau obat dokter yang di jalani pun terasa lebih ringan ,”kata Iwan yang kini memiliki usaha yang bergerak di bidang penghijauan taman itu. Karena itu, menurut Ferdinand, gunakan herbal untuk terapi, murah dan tetap semangat memusuhi narkoba.